Jumat, 03 September 2010

Wisata Kalbar

Rindu Alam Singkawang

Menunggu waktunya berbuka puasa, bisa dilakukan dengan berbagai cara yang positif. Misalnya berwisata sambil menikmati potensi kekayaan alam yang ada. Ini bisa dilakukan di Kota Singkawang. Banyak alternatif tempat yang ditawarkan. Salah satunya adalah di Kawasan Wisata Rindu Alam Singkawang Selatan.

Hawa yang panas berubah menjadi dingin, saat memasuki kawasan wisata ini. Letaknya tidak begitu jauh. Hanya 18 kilometer dari pusat Kota Singkawang. Bersebelahan dengan Palm Beach Singkawang. Ini merupakan salah satu alternatif tempat wisata yang bisa dikunjungi, saat datang ke Kota Singkawang. Selain wisata pantai, wisata bunga, kebun binatang, wisata kuliner dan masih banyak lainnya. Saat ini, Singkawang sudah ditetapkan salah satu tempat tujuan wisata di Kalbar.
Rindu alam ini, terletak diantara tiga gunung, yakni Gunung Bajau, Gunung Kota dan Gunung Pelapis. Menaikinya harus melintasi jalan berbelok. Kondisi jalan sudah mulus. Keamanan sangat diperhatikan. Banyak dipasang pengaman dan rambu-rambu petunjuk. Saat melintasi jalan, sudah tampak hamparan laut nan luas. Awan biru, meneduhkan pulau-pulau yang ada di sana. Tampak dari kejauhan, ombak bekejar-kejaran menuju pantai. Kawasan Bengkayang, Sambas dan Singkawang, serta Mempawah, dapat dinikmati sekaligus. Misalnya, untuk wilayah pesisir Bengkayang, terlihat pulau-pulaunya. Seperti, Kabung, Penata dan Lemukutan. Begitu juga pegunungan di Samalantan.

Sambas, terlihat gunung gajah di Pemangkat dan lautnya nan luas. Singkawang, terlihat tingginya pegunungan yang menantang, semisal Gunung Passi, Gunung Sari dan lainnya. Bahkan pegunungan di Mempawah, Kabupaten Pontianak pun, dapat dilihat dari kejauhan.

Hutan hijau, dan pesisir pantai terlihat indah dari atas Rindu Alam ini. Kemolekan alam yang memesona, tak jarang membuat para wisatawan terpukau. Ada yang berhenti sejenak menikmati dan mengabadikan dengan kamera mereka. drenalin terpacu, saat menaiki puncak gunung dengan kendaraan. Di sini, kemahiran mengemudi tertantang. View memesona membuat perjalanan itu menjadi nyaman. Ketinggian pegunungan ini, mencapai 400-an meter dari permukaan laut. Luasnya mencapai seratus hektar. Sampai di puncak, hawa dingin bisa dirasakan. Dahaga berpuasa sedikit lega. Dehidrasi pun, terobati. Apalagi mata yang mengantuk, melihat view alam yang memesona, membuat tidak ingin berkedip sedikit pun. Sampai di puncak, dapat memilih berbagai tempat bersantai.

Ada kursi goyang untuk bersantai, sambil menikmati hawa dingin dan view yang menawan. Sabtu (21/8) sore itu, tidak sedikit wisatawan yang datang. Mereka menggunakan mobil dan kendaraan bermotor. Tempat parkir cukup luas. Usai memarkir, bisa berjalan kaki menaiki anak tangga. Di sini, juga sudah terdapat binatang buatan dari semen, menyerupai banteng, kodok, iguana dan lainnya. Hawa terasa semakin dingin.
“Tidak menyangka di Kalimantan Barat yang panas ini, ternyata masih ada tempat yang dingin seperti ini di Singkawang,” ujar Anthony Suwandhi, owner Rindu Alam, ditemui Pontianak Post di lokasi. Fidia (19) salah seorang pengunjung mengakui, bahwa Rindu Alam, memang tempat yang cocok untuk wisata. Apalagi saat weekend. Tak jarang dirinya pergi bersama rekan-rekannya untuk bersantai. Sambil berfoto-foto.

“Sudah sering kesini. Kalau datang pasti berfoto sama teman-teman,” katanya. “Sekarang kan puasa, jadi ya hitung-hitung nunggu buka puasa, saya kesini. Lagian tidak jauh, dan bisa menikmati pemandangan alam,” tambahnya. Bila pukul empat atau lima sore, awan-awan sudah mulai memenuhi puncak gunung. Selain bisa menikmati kesejukan, juga bisa merasakan kesejukan alamiah. Rasa takjub semakin memuncak ketika menyaksikan matahari terbenam di puncak Rindu Alam. Di kawasan itu juga rencananya akan dijadikan hutan anggrek.

Ya kita sedang memikirkan, bagaimana jika jenis anggrek-anggrek dari seluruh dunia, dikumpulkan di sini. Nanti bisa dinikmati dengan menggunakan kendaraan khusus yang kini tengah kita rancang,” kata Aliong biasa dia disapa. Titik lain terdapat beberapa gazebo. Duduk di sini, mata pun semakin terpana melihat pesona alam. Pantai gunung dan pulau-pulau, dapat dinikmati di tengah tiupan angin yang membuat hawa menjadi dingin. Berbagai fasilitas lain juga disediakan.
Misalnya toilet untuk buang air kecil dan mandi. Begitu juga berbagai jenis permainan anak-anak sudah disiapkan. Ada hiu raksasa. Bunga-bunga berwarna-warni juga bisa dinikmati. Setelah menikmati puncak gunung dan pemandangannya dari atas, bisa juga bermain air di Pantai Pasir Pendek. Hamparan bebatuan menemani pasir yang basah disirami air pantai. “Tadi kami habis juga mandi di pantainya. Bahkan banyak orang mancing sambil duduk di bebatuan,” timpal A Lin (25) yang datang dari Pontianak, Sabtu (21/8) sore.(www.pontianakpost.com)