Larangan penggunaan BBM bersubsidi berlaku bagi premium terlebih dahulu.
"Dari sisi kami sudah siap dan kami terus melakukan koordinasi dengan Pertamina, untuk Jabodetabek telah siap, tetapi Premium dahulu, Solar kemudian," kata Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementrian ESDM, Evita Legowo di Jakarta, Senin, 6 Desember 2010.
Menurut Evita, untuk BBM jenis Solar baru akan dibatasi pada Juli 2011 dan rencananya per 1 Oktober 2011 pembatasan BBM bersubsidi jenis Solar sudah dapat berlangsung di Jawa-Bali.
Evita menjelaskan jenis Solar yang ada di Indonesia ada dua, Solar untuk transportasi dan Solar Dex. Belum siapnya pembatasan BBM bersubsidi jenis Solar dikarenakan pemerintah hanya menjual Solar bersubsidi di SPBU Pertamina.
"Kami hanya punya Solar subsidi untuk transportasi, sedangkan yang non subsidi Solar dex. Solar Dex disebut WWF (world wied fuel) yang masuk kategori 2. Solar yang subsidi itu masuk kategori 1 dan itu pun belum tercukupi. Kami akan coba siapkan dengan Pertamina Solar untuk transportasi yang masuk kategori 1 agar terpenuhi," katanya.
Menurut Evita, langkah pembatasan Subsidi BBM jenis Premium per 1 Januari dan Solar per 1 Juli merupakan langkah realistik. Dengan begitu, diharapkan pemerintah dapat menghemat BBM bersubsidi hingga 3,8 juta kiloliter.(hs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar